Virus dan penyakit Chikungunya sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus Chikungunya.
Chikungunya berasal dari bahasa Shawill berdasarkan gejala pada penderita, yang berarti (posisi tubuh) meliuk atau melengkung, mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthralgia). Nyeri sendi ini terjadi pada lutut pergelangan kaki serta persendian tangan dan kaki. Demam Chikungunya disebabkan oleh virus Chikungunya (CHIKV). CHIKV termasuk keluarga Togaviridae, Genus alphavirus, dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
Klasifikasi Virus Chikungunya
Kingdom : Virus
Divisio : -
Class : -
Ordo : Virales
Familia : Togaviridae
Genus : Alphavirus
Species : Chikungunya (CHIKV)
Pembuktian ilmiah yang meliputi isolasi dan identifikasi virus baru ini berhasil di temukan ketika terjadi wabah di di daratan tinggi makonde antara Tanzania dan Mozambique sekitar tahun 1952-1953.. Sekitar 200-300 tahun lalu CHIKV merupakan virus pada hewan primata di tengah hutan atau savana di Afrika. Satwa primata yang dinilai sebagai pelestari virus adalah bangsa baboon (Papio sp), Cercopithecus sp. Siklus di hutan ( sylvatic cycle) di antara satwa primata dilakukan oleh nyamuk Aedes sp ( Ae africanus, Aeluteocephalus, Ae opok, Ae. furciper, Ae taylori, Ae cordelierri).
Setelah beberapa lama, karakteristik CHIKV virus yang semula bersiklus dari satwa primata-nyamuk-satwa primata, dapat pula bersiklus manusia-nyamuk manusia. Tidak semua virus asal hewan dapat berubah siklusnya seperti itu. Di daerah permukiman ( urban cycle), siklus virus chikungunya dibantu oleh nyamuk Aedes aegypti.
PENYEBARAN GEOGRAFIK VIRUS CHIKV
Setelah tahun 1952-1958 virus chikungunya menyebar hampir luas keseluruh afrika, india dan beberapa Negara asia selatan dan Virus telah menjadi endemik di Afrika terbukti dengan sering terjadi wabah di Uganda, republic of kongo, Zimbabwe, Senegal, Nigeria, afrika selatan dan Kenya.
Virus ini mulai masuk ke asia tenggara dilaporkan pada tahun 1958 di Thailand Bangkok, dan di ikuti oleh kamboja, Vietnam, Malaysia, Taiwan, dan masuknya ke Indonesia. Sedangkan virus ini masuk ke india pada tahun 1963 barat Bengal.
Hasil penelitian terhadap epidemiologi penyakit chikungunya di Bangkok Thailand dan Vellore Madras, India menunjukkan bahwa terjadi gelombang epidemi dalam interval 32 tahun. Satu gelombang epidemi umumnya berlangsung beberapa bulan, kemudian menurun dan bersifat ringan sehingga sering tidak termonitor. Gelombang epidemi berkaitan dengan populasi vektor (nyamuk penular) dan status kekebalan penduduk. Pengujian darah (serologik) penyakit chikungunya sering tidak mudah karena serum chikungunya mempunyai reaksi silang dengan virus lain dalam satu famili.
Dari beberapa literatur tampak ada kecenderungan gelombang epidemi 20 tahunan. Fenomena ini sering dikaitkan dengan perubahan iklim dan cuaca. Antibodi yang timbul dari penyakit ini membuat penderita kebal terhadap serangan virus selanjutnya. Perlu waktu panjang bagi penyakit ini untuk merebak kembali
VEKTOR CHIKV DAN PENULARAN VIRUS
Aedes aegypti (the yellow fever mosquito) adalah vektor utama atau pembawa
CHIKV, berperanan dalam penyebaran penyakit ini di kawasan Asia di daerah tanyaika Thailand dan kulkuta dan masuk ke india dan beberapa Negara timur tengah. Mulai tahun 2005-2006 di beberapa Negara oceania vektor utama ialah aedes albopictus. Dan beberapa jenis spesies nyamuk tertentu di daerah Afrika juga ternyata dapat menyebarkan penyakit Chikungunya.
Masih belum diketahui secara pasti bagaimana virus tersebut menyebar antar negara. Mengingat penyebaran CHIKV antar negara relatif pelan, kemungkinan penyebaran ini terjadi seiring dengan perpindahan nyamuk. Dewasa ini makin sering berbagai penyakit hewan dari tengah hutan yang merebak ( spill over) ke permukiman penduduk. Sebutlah di antaranya St Louis Encephalitis dan Sungai Nil Barat (West Nile), yang telah menimbulkan banyak korban. Peredaran virus memang tak bisa lagi dibatasi oleh posisi geografi. Hutan yang tadinya tertutup menjadi terbuka, daerah yang dulu terisolir kini bisa dengan mudah berhubungan ke mana saja.
Pada era globalisasi yang serba cepat seperti sekarang ini, seseorang hari ini dapat berada di Eropa atau Afrika, dan esok harinya sudah berada di benua lainnya seperti di Bali atau Jakarta. Dengan pola perpindahan penduduk yang sangat cepat ini, sangat potensial terjadi penyebaran berbagai macam penyakit termasuk virus. Orang yang tertular penyakit di suatu negara bisa saja membawanya ke Indonesia. Penyakit yang dibawa ada yang dapat hilang dengan sendirinya, namun dapat pula berlanjut siklusnya bila faktor pendukungnya ada. Perdagangan satwa langka yang cukup mendapat sorotan beberapa waktu lalu, bisa saja membawa serta virus dari hutan ke tempat yang jauh di negeri orang. Belum lagi nyamuk yang dapat
menyelundup ke dalam kabin pesawat terbang dan beterbangan di Indonesia.
MANIFESTASI KLINIK
Masa inkubasi terjadinya penyakit sekitar dua sampai empat hari, sementara
manifestasinya timbul antara tiga sampai sepuluh hari.
Gejala utama terkena penyakit Chikungunya adalah :
- Tiba-tiba tubuh terasa demam diikuti dengan linu di persendian.
- Timbulnya rasa pegal-pegal, ngilu, juga timbul rasa sakit pada tulangtulang, ada yang menamainya sebagai demam tulang atau flu tulang (gejala yang khas).
- Dalam beberapa kasus didapatkan juga penderita yang terinfeksi tanpa
menimbulkan gejala sama sekali atau silent virus chikungunya.
Virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini akan berkembang biak didalam tubuh manusia. Virus menyerang semua usia, baik anak-anak maupun dewasa di daerah endemis. Secara mendadak penderita akan mengalami demam tinggi selama lima hari, sehingga dikenal pula istilah demam lima hari.
Penyakit ini tidak sampai menyebabkan kematian. Nyeri pada persendian tidak akan menyebabkan kelumpuhan. Setelah lewat lima hari, demam akan berangsurangsur reda, rasa ngilu maupun nyeri pada persendian dan otot berkurang, dan penderitanya akan sembuh seperti semula. Penderita dalam beberapa waktu kemudian bisa menggerakkan tubuhnya seperti sedia kala. Meskipun dalam beberapa
kasus kadang rasa nyeri masih tertinggal selama berhari-hari sampai berbulan-bulan. Biasanya kondisi demikian terjadi pada penderita yang sebelumnya mempunyai riwayat sering nyeri tulang dan otot.
Meskipun ditularkan oleh nyamuk yang sama dengan penyakit demam berdarah, tetapi karakteristik penyakit ini berbeda. Bedanya pada Chikungunya tidak ada perdarahan hebat, renjatan (shock) maupun kematian. Setelah terjadi infeksi virus ini tubuh penderita akan membentuk antibodi yang akan membuat mereka kebal terhadap wabah penyakit ini di kemudian hari. Dengan demikian, dalam jangka panjang penderita relatif kebal terhadap penyakit virus ini.
Pada tahun 2005-2006 di beberapa Negara oceania pada penderita demam chikungunya mengakibatkan memberikan efek diabetes dan gangguan fungsi ginjal kepada beberapa orang yang sudah tua, sedangkan di india Gujarat kota ahmadebad dan kerala mendiskripsikan beberapa komplikasi yang di timbulkan oleh penderita chikungunya yaitu gangguan neurological dan system renal dan menyebabkan kematian anak yang dikandung oleh ibu hamil.
DIAGNOSIS
Untuk memperoleh diagnosis akurat perlu beberapa uji serologik antara lain uji hambatan aglutinasi (HI), Haemagglutination inhibisi kadar logam, serum netralisasi, dan IgM capture ELISA. Tetapi pemeriksaan serologis ini hanya bermanfaat digunakan untuk kepentingan epidemiologis dan penelitian, tidak bermanfaat untuk kepentingan praktis klinis sehari-hari.
TERAPI VIRUS CHIKV
Sebetulnya mengobati chikungunya belum ditemukan obat specific untuk membunuh virus chikungunya,
Demam Chikungunya termasuk ”Self Limiting Disease” atau penyakit yang sembuh dengan sendirinya. Pengobatan yang diberikan hanyalah terapi simtomatis atau menghilangkan gejala penyakitnya. Seperti, obat penghilang rasa sakit atau demam seperti golongan paracetamol, analgenik, antipiretik, anti inflamatori sebaiknya dihindarkan penggunaan obat sejenis asetosal. Antibiotika tidak diperlukan pada kasus ini. Penggunaan antibiotika dengan pertimbangan mencegah infeksi sekunder tidak bermanfaat. . Brighton mengobservasi chloroquine phospat sangat efektif dalam terapi ini
Untuk memperbaiki keadaan umum penderita dianjurkan makan makanan yang bergizi, cukup karbohidrat dan terutama protein serta minum sebanyak mungkin. Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan segar atau. Pemberian vitamin peningkat daya tahan tubuh mungkin bermanfaat untuk penanganan penyakit. Selain vitamin, makanan yang mengandung cukup banyak protein dan karbohidrat juga meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh yang bagus dan istirahat cukup bisa mempercepat penyembuhan penyakit. Minum banyak juga disarankan untuk mengatasi kebutuhan cairan yang meningkat saat terjadi demam.
PENCEGAHAN
Pencegahan terhadap virus chikungunya ini salah satunya dengan pemberian vaksin. Pada tahun 1986 lewitt dkk melakukan pengembangan vaksin yaitu vaksin yang berbasis formalin melanjutkan penelitian Harrison tahun 1971. Kemudian Edelman tahun 2000 mengembangkan vaksin dilemahkan oleh serial passaging MRC-5.. Vaksin ini sangat immunogenic dan lumayan baik.
Selain itu cara menghindari penyakit ini adalah membasmi nyamuk pembawa virusnya.Nyamuk ini, senang hidup dan berkembang biak di genangan air bersih seperti bak mandi, vas bunga, dan juga kaleng atau botol bekas yang menampung air bersih. Nyamuk bercorak hitam putih ini juga senang hidup di benda-benda yang menggantung seperti baju-baju yang ada di belakang pintu kamar. Selain itu, nyamuk ini juga menyenangi tempat yang gelap dan pengap. Mengingat penyebar penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti maka cara terbaik untuk memutus rantai penularan adalah dengan memberantas nyamuk tersebut, sebagaimana sering disarankan dalam pemberantasan penyakit demam berdarah dengue.
Insektisida yang digunakan untuk membasmi nyamuk ini adalah dari golongan malation, sedangkan themopos untuk mematikan jentik-jentiknya. Malation dipakai dengan cara pengasapan, bukan dengan menyemprotkan ke dinding. Hal ini karena Aedes aegypti tidak suka hinggap di dinding, melainkan pada benda-benda yang menggantung. Namun, pencegahan yang murah dan efektif untuk memberantas nyamuk ini adalah dengan cara :
• Menguras tempat penampungan air bersih, bak mandi, vas bunga dan sebagainya, paling tidak seminggu sekali, mengingat nyamuk tersebut berkembang biak dari telur sampai menjadi dewasa dalam kurun waktu 7-10 hari.
• Halaman atau kebun di sekitar rumah harus bersih dari benda-benda yang memungkinkan menampung air bersih, terutama pada musim hujan
• Pintu dan jendela rumah sebaiknya dibuka setiap hari, mulai pagi hari sampai sore, agar udara segar dan sinar matahari dapat masuk, sehingga terjadi pertukaran udara dan pencahayaan yang sehat.
Pencegahan individu dapat dilakukan dengan cara khusus seperti penggunaan obat oles kulit ( insect repellent) yang mengandung DEET atau zat aktif EPA lainnya. Penggunaan baju lengan panjang dan celana panjang juga dianjurkan untuk keadaan pada daerah tertentu yang sedang terjadi peningkatan kasus.
DAFTAR PUSTAKA
A B Sudeep, 2008. chikungunya, india : National institute of virology. Email : sudeepmcc@yahoo.com.
Arankalle V A, 2006. Genetic divergence of chikungunya viruses in india/demam chikungunya
Trimartini, 2008. http://www.ecdc.europa.eu/ Health_topics/ Chikungunya_Fever/Disease_facts.ht ml penyakit chikungunya.

0 comments:
Post a Comment